Dokumentasi Kompas Madya, 12 Januari 2014
Lokasi 1
Prasasti Bibrik, Jiwan Madiun
Prasasti di depan rumah warga Ds. Bibrik, Jiwan Madiun, Inskripsi sudah tidak terliha, belum ada kejelasan tentang prasasti ini, ada beberapa warga yg mengatakan bahwa ini hanya pembatas wilayah pada jaman dahulu. semoga ada pencerahan dari pihak pihak yang mengetahuinya
Lokasi 2
Prasasti dan
Arca Dewi Sri ditemukan di Desa Klagen Serut
Arca Dewi Sri Di letakkan dihalaman Kantor desa Klagen
serut, Jiwan Madiun, Patung
Pancuran Dewi Sri, Desa Klagen serut, Jiwan Madiun, sedangkan Prasasti berdiri di halaman
Makam Dsn Ngreco, Klagen serut, Jiwan Madiun. Kondisi
Prasasti masih bagus, namun inskripsi sudah rusak. Di Dusun Ngreco ini, menurut
informasi dari warga banyak ditemukan arca-arca, namun banyak yang sudah hilang
tidak diketahui , konon prasasti Klagen serut mempunyai kesamaan dengan
prasasti Bibrik
Lokasi 3
Sendang
Umbul, Dan Prasasti Kutu di Desa Sumberejo , Maospati
Airnya
bersih, tak pernah kering di musim kemarau. teduh, banyak anak bermain. Nilai sejarahnya memang belum begitu tua namun bagaimana alam menyediakan segalanya bagi manusia jika memang kita bersahabat dengannya, sumber ari dari pepohanan besar yg tidak dg seenaknya ditebang untuk komoditas lainnya tanpa peduli apa yg akan terjadi dihari nanti
Saat berdialog dengan warga :
Prasasti Ngujung
Nama Lainnya Watu Gilang
Lokasi ada di Desa Ngujung, Kecamatan Maospati,
Kabupaten Magetan. Keadaan Umum
Benda Cagar Budaya (BCB) di Desa Ngujung terdiri dari sebuah prasasti dan yoni.
Prasasti Desa Ngujung terletak di halaman rumah warga dengan posisi terbalik,
sedangkan Yoni Ngujung terletak di serambi Masjid Fatkhul Huda. Keberadaan yoni
mengindikasikan bahwa BCB Desa Ngujung bercorak agama Hindu.
Sayangnya untuk CB yg ada didepan rumah warga ini yg kemarin belum bisa kita temui...apakah masih ada atau tidak, mungkin ada rekan rekan yang mengetahui mohon menambahi untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan
Lokasi Ke 4
Sendang Kamal Keraton Maospati
Prasasti Sendang kamal berlokasi di dukuh Sumber, Desa Kraton, Kecamatan
Maospati, Kabupaten Magetan. Dari jalan Raya Solo Madiun sekitar 1 km dan ada
papan bertuliskan “Prasasti Sendang Kamal +- 1 km” di kiri jalan.
Sebelum masuk ke lokasi situs ini, Anda akan melihat patung monyet dan
gapura yang memperlihatkan tulisan Jawa dan 2 orang duduk bersila. Lalu saat
masuk ke dalam lokasi yang berukuran 35×15 meter ini, Anda akan melihat 3 batu
prasasti, sebuah bangunan Belanda tak beratap yang dibangun tahun 1927, dan
sebuah kolam di belakang bangunan tersebut.
Tentang Keraton dan sendang kamal sendiri akan kita kupas di judul tersendiri, krn banyak cerita dalam berbagai versi
Lokasi Ke 5
Bekas Kantor Wedono Maospati yang rencananya akan dibuat Musium untuk Kabupaten Magetan, semoga segera terwujud untuk membangkitkan semangat juang dan kebanggaan pada generasi muda
Lokasi Ke 6
Klenteng Tri Dharma AN HIEN BIO Maospati, banyak sejarah di klenteng ini namun belum bisa kami dapatkan, namun ada informasi klenteng ini mempunya wayang poteh yg berumur ratusan tahun semoga dipostingan berikutnya bisa kami berikan untuk Pecinta Sejarah dan Budaya
Lokasi Ke 7
Jembatan Kali Gondang, jembatan ini masuk wilayah desa Banjarejo, namun terkenal dengan sebutan jembatan Gondang, yaitu nama desa diwilayah kec. karangrejo. Jembatan ini sejarahnya adalah tempat pembantaian keganasan masa PKI, disinilah para korban dibantai dan langsung dibuang ke sungai...sangat ironis dan menyesakkan dada, suasananya memang agak lain saat kami ada disana dan turun kebawahnya, bahkan team survey juga mengatakan ada beberapa hal yangtidak mengenakan saat turun kesungai di bawah jembatan
Lokasi Ke 8
Baluwerti Kadipaten Purwodadi. Gapura Kadipaten Purwodadi, Kebon Jero ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan. Terdapat Sisa-sisa bangunan dan tinggalan Kadipaten Purwodadi hingga kini masih dapat dijumpai di Desa Purwodadi, Kecamatan Barat. Tinggalan-tinggalan tersebut berupa arca nandi, batu candi, nama lokasi, struktur gapura dan pagar, serta yoni. Sejarah detailnya sudah ada dipostingan kami. Yang membuat kami bangga adalah kedatangan kami disambut ramah dan antusias oleh warga Poerwodadi, sampai ada isu jika kami adalah team Mr Thukul jalan jalan...hahaaaa. Hikmahnya para masyarakat dan generasi muda memahami dan mengetahui jika nenek moyangnya, tanah kelahirannya adalah sesuatu yg hebat dan pantas dibanggakan.
Dokumentasi bersama masyarakat
Antusias warga sekitar benteng
Sesion wawancara dengan sesepuh desa, di teras gedung Sekolah Dasar yang usianya juga sudah ratusan tahun, namun masih kokoh berdiri
Mungkin perlu dibahas dan dituliskan isi dari masing-masing prasasti itu, beserta sejarahnya. Tiap lokasi yang ada prasastinya pasti ada ceritanya. Tulisan di prasasti di desa kraton maospati (prasasti sendang kamal) hampir hilang digerus hujan dan panas. Dan di desa kraton itu ada 7 atau 9 sumur tua peninggalan jaman kerajaan, serta "Siti Inggil/Lemah Duwur" mungkin juga bisa diceritakan. Salam.
BalasHapusPadahal q sering nyales disitu tp ko ga tau ya...
BalasHapusItu lokasi di samping lapangan ya...
Monggo dipun ulas maleh sejarah engkang edipeni
BalasHapus